Minggu, 10 Mei 2015

contoh tugas Metodologi Penelitian Bahasa

ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN COCA COLA
Wiwiek Sundari
Fakultas Sastra Undip
Abstract
Semiotics is the study of sign. Sign can be word, gesture, traffic light, flag, and so on.
One of the fields which is closely related to semiotics is advertising. Through advertisement,
producers send messages for their product strength to consumers. Those messages are conveyed
through various kinds of signs either in the form of language, picture, caption, icon, index, or
symbol. Advertisement is also a medium consisting of many kinds of signs. Those signs are used
to reveal the strength of a product which is eventually expected to be able to influence consumers
to buy it.
There is communicative exchange on Coca Cola advertisement between sender and
receiver. Sender (advertisement conceptor/maker) of this advertisement makes good use of reward
polluter style, that is, persuading consumers to try a new product of Coca Cola. To draw
consumers’ interest to buy the product, Coca Cola advertisement uses imperative sentences as
well as praising words in its product.
Key words : semiotics, gesture, caption, icon, index, symbol, sender and receiver.
1. Pendahuluan
Semiotika adalah ilmu tanda, istilah ini berasal dari kata Yunani ‘Semeion’ yang berarti
tanda. Tanda terdapat di mana-mana: kata adalah tanda, demikian pula gerak isyarat, lampu lalu
lintas, bendera, dan sebagainya. Ahli filsafat dari Amerika, Charles Sanders Peirce, menegaskan
bahwa kita hanya dapat berpikir dengan sarana tanda, tanpa tanda komunikasi tidak dapat
dilakukan (Zoest, 1992: vii).
Salah satu bidang yang berkaitan dengan semiotic adalah periklanan. Dengan iklan,
produsen mencoba untuk menyampaikan pesan-pesan tentang keunggulan produknya kepada
konsumen. Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui berbagai macam tanda baik yang berupa
bahasa maupun gambar. Oleh karena itu, seorang pembuat iklan dituntut harus mampu membuat
tanda-tanda yang mampu mengarahkan calon konsumen untuk membeli atau menggunakan
produk yang diiklankan.
Sebuah iklan dapat dianalisis melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menelusuri the communication act dalam iklan dan the power relation antara sender dan
receiver.
2. Menelusuri bagaimana ikon, indeks dan simbol membentuk communication act.
3. Menelusuri bagaimana anchorage mengarahkan signification.
4. Menelusuri preferred reading yang mungkin muncul dari iklan.
2. Pembahasan
a. Communication Act Iklan Coca Cola
Pada iklan coca cola ini terjadi pertukaran komunikasi antara sender dan receiver. Dalam
iklan, terdapat beberapa tipe power relation seperti reward power, coercive power, legitimate
power, expert power, dan referent power. Sender (pembuat iklan) pada iklan ini menggunakan
gaya Reward Power yaitu membujuk receiver/konsumen untuk mencoba produk baru dari coca
cola. Pembuat iklan menjanjikan suatu hadiah (reward) kepada calon pembeli yaitu satu botol bisa
digunakan untuk berkumpul dengan ternan-teman atau sahabat. Janji tersebut dapat dilihat pada
kalimat ‘Baru! Botol 1 liter plastik bikin ngumpul makin seru!’. Kalimat tersebut
mengindikasikan bahwa produk coca cola yang baru mempunyai kelebihan dibandingkan produk
yang lain yaitu bahwa coca cola mempunyai produk yang baru. Kelebihan produk baru tersebut
adalah dengan kemasan botol isi satu liter dapat digunakan untuk untuk mengumpulkan temanteman
dan akan membuat suasana menjadi lebih ceria dan seru. Konsumen yang membeli produk
ini akan mendapatkan reward dari perusahaan berupa perasaan gembira ketika mereka bisa
berkumpul dengan teman-temannya. Dengan kata lain, coca-cola dapat membuat sekelompok
orang berkumpul dengan suasana yang ceria.
Reward lain yang dijanjikan produsen Coca cola kepada konsumen adalah bahwa
konsumen tidak perlu lagi membayar deposit botol dan tidak perlu lagi mengembalikan botol.
Janji ini bisa dilihat dalam kalimat ‘Enggak perlu bayar deposit botol, enggak perlu dikembalikan
lagi!’. Makna kalimat tersebut yaitu konsumen tidak terbebani dengan harga botol dan tidak perlu
menggembalikan botol sehingga akan lebih efisien baik waktu dan uang. Berbeda dengan produk
lama yang hanya memakai botol, konsumen harus membayar deposit botol dan setelah habis harus
mengembalikan lagi botol tersebut baru uang deposit botol dapat diambil kembali.
Selain itu, dalam kalimat ‘Rasakan hidup ala COCA COLA’ pembuat iklan membujuk
pembaca untuk mencoba gaya hidup yang selalu dekat Coca cola, yang selalu minum Coca cola,
gaya hidup yang ceria dan bahagia karena selalu minum Coca cola. Dalam kalimat ‘Rasakan
hidup ala COCA COLA’ tersebui prosusen mengajak konsumen untuk menikmati gaya hidup
Coca cola yang ceria dan bahagia. Keceriaan dan kebahagiaan hidup tersebut bisa didapatkan
apabila konsumen membeli dan meminum Coca cola. Dengan kata lain produsen menjanjikan
adanya suatu kehidupan yang penuh keceriaan dan kebahagiaan ketika mereka meminum Coca
cola.
b. Bahasa Iklan
Untuk menarik konsumen dalam menggunakan produknya, iklan Coca cola menggunakan
kalimat perintah dalam produknya. Kalimat perintah dalam produk tersebut dapat dilihat pada
kalimat yang berbunyi: ‘Rasakan hidup ala Coca cola’, kalimat tersebut mengandung makna
bahwa konsumen yang belum pernah minum Coca cola supaya mencoba minum Coca cola,
setelah mencoba minum Coca cola konsumen akan merasakan perbedaan gaya hidup, hidup akan
terasa lebih ceria, bahagia dan segala permasalahan akan mudah diatasi.
Iklan ini juga menggunakan bahasa pujian. Pujian tersebut dapat dilihat pada slogan yang
berbunyi ‘Teman Ngumpul’. Makna dari slogan tersebut adalah Coca cola yang hanya l liter bisa
digunakan sebagai sarana berkumpulnya teman teman atau sahabat-sahabat, dan membuat suasana
kumpul menjadi lebih ceria dan bahagia.
c. Icon, Index, dan Simbol dalam Iklan
Iklan merupakan suatu media yang penuh dengan berbagai macam tanda yang digunakan
pembuat iklan untuk mengungkapkan kelebihan suatu produk dan mempengaruhi konsumen
untuk memakainya. Tanda-tanda tersebut dapat berupa ikon, indeks maupun symbol dalam bentuk
gambar ataupun kata-kata. Untuk mengetahui makna tanda yang berupa gambar maka harus
diketahui pemaknaan terhadap first order signification dan second order signification. First order
signification merupakan pemaknaan pada suatu tanda berkaitan dengan benda yang dijadikan
tanda. Pemaknaan pada second order signification berkaitan dengan karakter atau sifat yang
dibawa oleh benda yang dijadikan tanda.
Tanda-tanda yang ada dalam iklan Coca cola dapat diuraikan sebagai berikut:
|ICONIC SIGNIFICATION |FIRST ORDER |SECOND ORDER |
| |SIGNIFICATION |SIGNIFICATION |
|- Butiran Es |Es |Rasa dingin dan segar |
|- Tangan |Tangan saling menempel |Kedekatan keakraban |
| |pada teman |yang begitu mendalam |
|- Meja |Meja kayu minimalis |Simple, mudah dicari, |
| | |mudah didapatkan |
|- Ekspresi |Ekspresi wajah |Sedang ceria, senang, |
| | |bahagia |
|- Anak muda |Kaum remaja |Trendi, sesuai selera |
| | |anak muda |
|- Gelas |Gelas tanpa pegangan |Mudah dibawa, dipegang |
|- Gelas |Gelas 5 buah |1 botol bisa digunakan |
| | |5 orang |
|- Botol |Botol berwarna |Isi minuman Coca cola |
|- Dua botol |Dua botol design |Ada dua jenis minuman |
| |berbeda |lain selain Coca cola |
|- Jean, kaos (remaja) |Pakaian anak muda |Gaya hidup anak muda |
| | |yang simple dan casual |
|- Merah |Warna |Minuman Coca cola |
|- Kuning |Warna mentari |Memberi kehangatan, |
| | |kesegaran, gaya hidup |
| | |yang selalu optimis, |
| | |aktif dan dinamis |
|- Putih |Warna kebersihan |Memberi keamanan bagi |
| | |Kesehatan |
|- Garis bergelombang |Gelombang |Mengalir terus menerus,|
| | |tiada henti |
Ikon-ikon yang ada dalam Miklan di atas adalah butiran es, tangan, meja, ekspresi, anak
muda, gelas, botol, celana jean, kaos, warna merah, kuning, putih, serta garis bergelombang. Ikonikon
tersebut selanjutnya akan dianalisis melalui pemaknaan first order signification dan second
order signification.
Pada first order signification ikon butiran es menandakan obyeknya yaitu es. Ikon tangan
menandai tangan yang saling menempel, ikon meja menandai meja kayu minimalis, ikon ekspresi
menandai ekspresi wajah dan ikon anak muda menandai golongan kaum remaja. Selain itu juga
terdapat ikon gelas yang menandai gelas tanpa pegangan, ikon botol yang menadai botol
berwarna, ikon dua botol yang menandai dua jenis botol yang berbeda serta ikon jean dan kaos
yang menandai pakaian anak muda. Ikon lain yang juga terdapat adalah ikon merah, kuning, dan
putih yang masing-masing menandai warna. Penafsiran terhadap ikon-ikon dalam first order
signification di atas mengungkapkan bahwa produk yang diiklankan berhubungan dengan butiran
es, para remaja yang mengenakan kaos dan celana jean dengan tangan saling menempel, dan di
dekat mereka terdapat lima buah gelas tanpa pegangan, serta suatu miniman dalam botol.
Pengungkapan tafsiran pada first order signification tidak begitu jelas untuk dapat
menyatakan apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh pembuat iklan. Untuk mengetahi secara
lebih detil makna dari tanda-tanda yang ada pada iklan tersebut maka diperlukan pemaknaan
second order signification dari ikon-ikon tersebut. Dalam second order signification ikon butiran
es memaknai rasa dingin dan segar. Makna dingin dan segar diambil dari sifat es yang dingin dan
membuat badan terasa segar. Ikon tangan menandai suatu kedekatan dan keakraban yang begitu
mendalam. Makna kedekatan dan keakraban diambil dari gambar tangan yang menempel yang
melambangkan suatu persahabatan yang erat. Ikon meja kayu kecil menandakan suatu kemudahan
untuk memperolehnya. Pemaknaan suatu kemudahan untuk diperoleh dan dibawa kemana-mana
terhadap ikon meja ini diambil dari karakter meja yang kecil dan mudah untuk dibawa kemanamana.
Sifat meja kecil yang mudah dibawa ke mana-mana tersebut kemudian dijadikan sebagai
ikon bahwa produk yang diiklankan ringkas, mudah dicari dan dibawa kemana-mana.
Ikon ekspresi wajah yang sedang tertawa menandakan suatu keceriaan. Pemaknaan
keceriaan diambil dari suatu kebiasan masyarakat atau suatu kelompok yang akan tertawa ketika
mereka sedang bahagia dan ceria. Ikon lain yang ada dalam iklan Coca cola adalah anak muda.
Ikon anak muda ini memaknai suatu ketrendian, serta suatu hal yang tidak ketinggalan jaman.
Anak muda dijadikan sebagai simbol tidak ketinggalan jaman karena kelompok anak muida
ataupun kaum remaja merupakan kelokpok usia yang selalu mengikuti perkembangan jaman
selalu trendi.
Gambar lima buah gelas tanpa pegangan memaknai suatu kemudahan dibawa kemanamana.
Gelas tanpa pegangan mempunyai karakter yang ringkas dan mudah dibawa ke manamana.
Oleh karena itu gelas tersebut digunakan sebagai ikon yang menandai suatu kemudahan
untuk dibawa. Lima gelas tersebut juga menandai bahwa produk yang berupa minuman tersebut
bisa digunakan untuk diminum oleh lima orang. Jeans dan kaos yang dipakai oleh para pemuda
mengisyaratkan makna bahwa produk yang diiklankan sesuai dengan gaya hidup remaja yang
casual dan simple.
Ikon dua buah botol mengisyaratkan bahwa produk minuman yang diiklankan mempunyai
dua rasa berbeda dengan kemasan botol yang berbeda pula. Sedangkan ikon botol yang berisi
cairan berwarna merah mengisyaratkan bahwa produk tersebut berisi suatu minuman yang
membuat suasana menjadi ceria. Pemaknaan terhadap keceriaan diambil dari ikon warna merah
dalam iklan. Warna merah menandakan suatu kemenangan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, ikon
botol yang berisi cairan berwarna merah kemudian menyimbulkan keceriaan yang dibuat oleh
minuman yang diiklankan.
Selain warna merah, iklan di atas juga menggunakan warna kuning dan putih sebagai
simbol. Warna kuning digunakan untuk menandai suatu kehangatan, kesegaran, optimisme,
keaktifan dan kedinamisan. Warna kuning merupakan warna mentari. Mentari yang selalu
bersinar setiap hari selalu memberikan rasa hangat. Oleh karena itu warna kuning dalam iklan
kemudian diasosiasikan dengan kehangatan dan keceriaan. Warna putih menandakan bahwa
produk yang diiklankan bersih dan menyehatkan. Putih dan tanpa noda adalah sesuatu yang bersih
dan menyehatkan. Oleh karena itu warna putih kemudian diasosoiasikan sebagai tanda untuk
sesuatu yang bersih dan menyehatkan. Ikon garis bergelombang melambangkan sesuatu yang
mengalir terus dan tiada henti, sehingga ikon garis bergelobang berwarna kuning menandakan
suatu keceriaan yang tiada henti-hentinya.
Rantai pemaknaan yang kemudian dapat ditarik dari ikon-ikon yang ada dalam iklan
adalah bahwa produk yang diiklankan merupakan sebuah produk minuman yang terasa
menyegarkan dan akan selalu membuat suasana menjadi ceria. Produk yang diiklankan
mempunyai dua jenis produk yang setiap botolnya dapat diminum oleh lima orang. Kelebihan lain
yang dimiliki produk tersebut adalah bahwa produk tersebut simple dan mudah dibawa dan
diperoleh dimanapun kita berada.
d. Anchorage Iklan Coca Cola
Anchorage digunakan untuk menggambarkan fungsi kata-kata yang digunakan sebagai
caption (teks pendamping gambar). Pada iklan Coca cola caption yang berbunyi ‘Baru!’
menyatakan bahwa ada Coca cola mempunyai produk baru yang mempunyai rasa lebih dingin dan
segar. Produk baru Coca cola tersebut mempunyai satu kelebihan yaitu bahwa satu botol Coca
cola dapat diminum bersama-sama dengan teman-teman dan akan selalu membuat suasana
menjadi menyenangkan. Hal ini dinyatakan dalam caption “Botol 1 liter bisa bikin ngumpul dan
makin seru”.
Apabila kedua caption diatas digabung bersam-sama menjadi caption “Baru! Botol 1 liter
bisa bikin ngumpul dan makin seru” maka hal itu menyatakan bahwa Coca cola memilki kemasan
baru yaitu kemasan dalam botol 1 liter. Kemasan baru dapat diminum bersama-sama dengan
teman-teman dan akan membuat suasana menjadi semakin menyenagkan. Caption tersebut sangat
mendukung icon botol Coca cola butiran-butiran es. Dengan adanya caption ini maka dapat
diketahui bahwa makna icon satu botol besar Coca cola dengan butiran es adalah produk kemasan
baru Coca cola 1 liter mempunyai rasa yang menyegarkan. Caption “Botol 1 liter bisa bikin
ngumpul dan makin seru” didukung oleh ikon lima rang pemuda yang tangannya sedang
menempel dengan ekspresi wajah sedang tertawa. Caption “bikin ngumpul” sangatlah mendukung
ikon lima orang remaja yang tangannya saling menempel yang mempunyai makna suatu
persabatan. Sedangkan caption “makin seru” didukung oleh ikon ekspresi wajah yang menyatakan
suatu kebahagiaan dan keceriaan. Dengan demikian Caption “Baru! Botol 1 liter bisa bikin
ngumpul dan makin seru” sangatlah mendukung ikon-ikon yang ada dalam iklan seperti ikon
ekspresi muka, tangan yang menempel, botol besar dengan butiran es serta ikon lainnya.
Selain itu anchorage juga berfungsi untuk apa sesungguhnya gambar itu. Caption “1 liter =
5 gelas Rp 6.300,-” memberitahu pada pembaca iklan bahwa satu botol Coca cola setara dengan 5
gelas dan berharga Rp 6.300,-, makna dari caption ini bahwa 1 liter yang hanya berharga Rp
6.300,- bisa diminum untuk 5 orang adalah bahwa harga Coca cola yang segar itu tidak mahal.
Caption tersebut sangat mendukung ikon lima buah gelas tanpa pegangan dan lima orang remaja
yang sedang duduk dengan ekspresi ceria. Penggunaan jumlah lima pada gelas atupun remaja
menunjukkan bahwa Kemasan Coca cola l liter dapat diminum oleh lima orang. Hal ini juga
berarti bahwa harga Coca cola tersebut tidaklah mahal.
Keunggulan lain dari produk Coca cola kemasan baru ini dinyatakan dalam caption
‘Enggak perlu bayar deposit botol, enggak perlu dikembalikan lagi!’. Produk baru Coca cola
kemasan 1 liter selain murah juga praktis. Berbeda dengan kemasan sebelumnya yang
mengharuskan pembeli untuk membayar deposit botolnya ataupun mengembalikan botolnya
kepada agen penjualnya, maka produk baru ini memberi keuntungan kepada konsumen dengan
tidak perlu membayar deposit botol ataupun mengembalikan botol kepada penjual, sehingga pihak
pembeli tidak perlu kehilangan waktu untuk pergi mengembalikan botol.
Modus yaag digunakan dalam iklan Coca cola adalah modus imperatif seperti dalam kata
Rasakan hidup ala Coca cola. Dalam hal ini pembuat iklan mencoba mendekati pembaca dengan
suatu coercion. Pemilihan modus deklaratif tersebut memperlihatkan bahwa pembuat iklan
menempatkan produsen pada posisi yang lebih tinggi.
e. Preferred Readings
Kata-kata tertentu pada bacaan dalam second order siginfication mengarahkan kita untuk
memahami mengapa sebuah gambar digunakan serta bagaimana kita harus membacanya. Katakata
tersebut dibuat sebagai suatu preferred readings. Dalam iklan Coca cola, preferred reading
membantu kita unuk memahami bahwa meminum Coca cola memberikan kesan trendy dan ceria.
Parkin (1972) mrnyatakan bahwa ada tiga system makna yang mendasar yang dugunakan
orang untuk menginterpretasikan atau merespek preffered reading tertentu. Sistem-sistem tersebut
adalah dominant system, subordinate system, dan Oppositional system. Preffered reading yang
digunakan pada iklan Coca cola ini adalah dominant system, yaitu sistem yang menyampaikan
nilai-nilai yang dominant suatu komunitas tertentu. Dominant system pada iklan ini adalah kode
dari komunitas kaum remaja. Ini merupakan kode yang menyatakan bahwa kaum remaja yang
minum Coca cola memiliki gaya hidup trendy, ceria, dan senang berkumpul dengan teman-teman.
f. Sosial Determination of Meaning
Negosiasi-negosiasi antara pembaca dan teks sangat dipengaruhi oleh posisi mereka dalam
struktur social masyarakat. Pengaruh penentu ini meliputi kelas social dan berbagai macam faktor
seperti pendidikan, pekerjaan, agama, keluarga, usia dan lain sebagainya. Orang yang berasai dari
struktur dan kelas sosial yang berbeda akan memandang iklan Coca cola dengan pandangan yang
berbeda pula.
Bagi para remaja, meminum Coca cola merupakan suatu tindakan yang menyenangkan
sehingga mereka akan cenderung menjadi preferred reading iklan tersebut. Kebiasaan para remaja
yang senang kumpul-kumpul dengan teman-temannya kemudian dimanfaatkan oleh pembuat
iklan untuk mempengaruhi mereka dengan mengatakan bahwa Coca cola adalah minuman yang
akan membuat acara kumpul-kumpul mereka menjadi lebih menyenangkan. Mereka tidak akan
memperdulikan bahwa pengkonsumsian yang berlebihan akan berpengaruh buruk pada kesehatan
mereka.
Berlainan dengan para remaja, kelompok orang yang mungkin sudah lebih dewasa, yang
tidak mempunyai cukup waktu untuk banyak berkumpuh dengan teman-temannya serta mereka
yang perduli pada dampak buruk terhadap apa-apa yang mereka konsumsi mungkin akan
melihat iklan Coca cola bukanlah iklan yang baik. Caption yang menyatakan bahwa Coca cola
adalah temannya ngumpul mungkin kurang begitu dapat menyentuh mereka karena kelompok
kelas masyarakat tersebut sudah mempunyai pendapat yang berbeda. Bagi mereka yang sibuk
mungkin berkumpul dengan teman-teman hanya akan membuang waktu saja, sedangkan bagi
mereka yang sangat memperhatikan kesehatan mungkin akan melihat bahwa minuman Coca cola
membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
3. Simpulan
Iklan Coca-cola mencoba membujuk calon konsumen dengan menggunakan reward
power berupa harga Coca-cola kemasan baru yang lebih murah serta rasanya yang akan membuat
suasana menjadi lebih ceria. Penggunakan reward power ini menunjukkan bahwa posisi produsen
lebih tinggi daripada posisi konsumen karena merekalah yang menyedikan reward. Ikon-ikon
yang ada dalam iklan menunjukakan bahwa Coca-cola merupakan minuman menyegarkan yang
akan selalu membuat kita merasa ceria dan bahagia. Minuman coca cola juga akan membuat
persahabatan semakin menyenangkan. Iklan Coca cola diarahkan kepada kelompok masyarakat
usia remaja yang suka berkumpul bersama dengan teman-teman mereka.
REFERENSI
An Interpretive Study of Visual Cues in Advertising dalam
http://spot.colorado.edu/~moriats/viscueing.html
North, Winfried. 1990. Handbook of Semiotics. Bloominton and Indiana. Indiana University
Press.
McQuarrie, Edward F. & Mick, David Glen. Figures of Rhetoric in Advertising Language.
Journal of Consumer Research. Maret: 1996.
Olivier J. Tchouaffe. 1999. Anthropomorphism in US Popular Culture: Kermit the Frog in the
“Got Milk” Advertising Campaign. Applied Semiotics. volume 13.
Parkin, Frank. 1972. Class Inequality and Political Order. London: Granada
Traditional Meanings of Colour. dalam http://users.skynet.be/lotus/colour_ filecolouren.htm
“Visual Semiotics and the Production of Meaning” dalam Visual Communication Division of
AEJMC, Washington DC, August 1995. dalam
Http://spot.colorado.edu/~moriats/vissemiotics.html
Zoest, Aart Van, dan Sujiman, Panuti. 1992. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: PT. Gramedia

Kamis, 30 April 2015

Metode Penelitian Kualitatif "Lexy Moleong"

Berbicara mengenai metodologi berarti berbicara mengenai hukum, aturan, dan tata cara dalam melaksanakan atau menyelenggarakan sesuatu. Karena metodologi diartikan sebagai hukum dan aturan, tentunya di dalamnya terkandung hal-hal yang diatur secara sistematis, hal-hal yang diwajbkan, dianjurkan, dan atau dilarang. Sama seperti hukum dan aturan lainnya, metodologi diciptakan dengan tujuan untuk dijadikan pedoman yang dapat menuntun dan mempermudah individu yang melaksnakannya.
Penelitian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Jika dilihat dari susunan katanya, terdiri atas dua suku kata, yatitu re yang berarti melakukan kembali atau pengulangan dan research yang berarti melihat, mengamati atau mencari, sehingga research dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.
Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010: 9)
Dalam penelitian kualitatif juga terdapat ciri-ciri, yaitu 1)Sumber data berada dalam situasi yang wajar (natural setting), tidak dimanipulasi oleh angket dan tidak dibuat-buat sebagai kelompok eksperimen, 2)Laporannya sangat deskriptif, 3)Mengutamakan proses dan produk, 4)Peneliti sebagai instrument penelitian (key instrument), 5)Mencari makna, dipandang dari pikiran dan perasaan responden., 6)Mementingkan data langsung (tangan pertama), oleh sebab itu pengumpulan datanya mengutamakan observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi, 7)Menggunakan triangulasi, yaitu memeriksakan kebenaran data yang diperoleh kepada pihak lain, 8)Menonjolkan rincian yang kontekstual, yaitu menguraikan sesuatu secara rinci tidak terkotak-kotak, 9)Subjek yang diteliti dianggap berkedudukan yang sama dengan peneliti, peneliti bahkan belajar kepada respondennya, 10)Mengutamakan perspektif emic, yaitu pendapat responden, daripada pendapat peneliti sendiri (etic).
Selain ciri-ciri juga ada fungsi yang tersirat maupun tersurat dalam penelitian kualitatif, yaitu  1)Pada penelitian awal dimana subjek penelitan tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami. 2)Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional. 3)Untuk penelitian konsultatif. 4)Memahami isu-isu rumit sesuatu proses. 5)Memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang.
Inilah hasil kuliah saya dalam kuliah Metode Penelitian kualitatif di kelas filsafat agama semester 4. Mohon maaf saya lupa materi ini disampaikan oleh bapak Naim pada pertemuan ke berapa. Karena saya juga tidak intensif mem-posting nya secara rutin. Semoga ini dapat bermanfaat bagi saya dalam membuat penelitian kualitatif dan bagi pembaca pada umumnya. :)

Jumat, 03 April 2015

ALUR DAN RAGAM PENELITIAN

Perkuliahan yang saya dapatkan pada tanggal 1 April kemarin yaitu mengenai "Alur dan Ragam Penelitian". Saya memahami bahwa dalam setiap pembuatan sebuah penelitian itu harus diawali dari sebuah masalah. Berawal dari masalah yang bergejolak itu, kita menjadi tertarik untuk melakukan sebuah penelitian. Ketika sudah menemuka masalah, maka seorang peneliti akan merumuskan masalah tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan data dalam rangka pencarian teori. Step selanjutnya yaitu melakukan analisis data mengenai keterkaitan data yang ada dengan permasalahan yang ada. Dan hasil akhir yaitu ditarik kesimpulan guna mengatasi permasalahan yang dirasakan oleh peneliti.

Dalam penelitian yang saya pahami di [ertemuan kemarin, penelitian itu banyak ragamnya. Mulai ditinjau dari segi tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempatnya, dan ditinjau dari variabelnya. Semuanya dapat dipelajari melalui buku dari Ibu Prof. Dr. Suharsimi Arikunto yang berjudul "Penelitian Kualitatif". Buku ini sangat membantu sekali bagi mereka yang akan melakukan penelitian. Seperti halnya saya dan teman-teman di kelas Filsafat Agama semester 4 ini yang sedang dalam proses diberi materi untuk melakukan penelitian. Yang harapannya kita nanti juga pada akhirnya akan melakukan penelitian. Meskipun masih dalam proses pembelajaran, tapi ilmu ini sangat bermanfaat sekali untuk menunjang keaktifan kita dalam hal karya ilmiah. Karena sejatinya jurusan kami juga secara tidak langsung menuntut untuk bisa menulis. Dan melakukan latihan penelitian ini juga salah satu proses belajar menulis.

Kemarin sebelum perkuliahan berakhir, dosen saya bapak Ngainun Na'im juga memberikan tugas kepada kelas saya untuk merancang sebuah masalah yang dapat diangkat untuk dapat diajukan menjadi penelitian. Jangan salah, mencari masalah itu tidak mudah. Sebenarnya banyak masalah yang tampak dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak semua masalah dapat dijadikan masalah dalam penelitian. Masalah yang bersifat ilmiah, yang terdapat "kegelisahan intelektual" itu yang susah dicari. Namun bagaimanapun, saya akan berusaha untuk mencari masalah. Karena ini juga termasuk dalam proses belajar untuk menghadapi skripsi nantinya. Hal serupa juga akan saya alami dan bahkan akan lebih sulit dari pada ini.


#Keep Fighting buat Filsafat Agama IV ^_^

MAKNA SEBUAH KESALAHAN


Kesalahan memang suatu hal yang sangat fatal. Setiap orang tak ada yang luput dari sebuah kesalahan. Salah memang identik dengan tidak benar, bahkan jauh dari kebenaran. Namun tak selamanya salah itu membuat kita terpuruk. Melalui kesalahan itu merupakan proses pendewasaan kita dalam berfikir untuk menuju kebenaran yang sebenarnya.

Manusia adalah makhluk yang sering berbuat salah. Karena sejatinya tak ada manusia di  muka bumi ini yang sempurna. Sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Hanya saja manusia selalu berusaha untuk mencapai kesempurnaan, walaupun itu adalah suatu hal yang mustahil untuk mencapai kesempurnaan yang hakiki. Sesempurna apapun manusia tetap ada sisi kesalahan atau kelemahan dimata Tuhan. Karena tidak ada yang dapat menandingi kesempurnaan Tuhan.

Ada beberapa orang ketika melakuka kesalahan itu selalu termenung, terdiam dan bahkan air mata akan jatuh karena telah berbuat salah. Namun ada juga sebagian orang yang ketika melakukan kesalahan seperti menjadi hal yang biasa, acuh tak acuh bahkan tak mau tau. Biasanya, orang seperti ini adalah orang yang tak pernah hisa menyadari akan perbuatannya, antara salah atau benar. Ketika seseorang sadar akan apa yang ia lakukan itu salah, maka hati dan ekspresi wajah selalu menunujukkan sedih, kecewa dan menyesal. Walaupun ketika dihadapan orang lain, selalu berusaha untuk tetap tegar. Karena hati dan ekspresi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Saat hati terasa menangis, sakit seperti tersayat-sayat pisau pun, maka wajah pun ikut bersedih dan secara spontanitas air mata menetes. Tetesan air mata itu merupakan tanda penyesalan dalam hati atas apa yang telah ia lakukan.

Astaghfirullah, inilah sebuah kesalahan. Yang dianggap tidak penting (not important) dan tidak berguna (useless) untuk dilakukan. Padahal, kesalahan adalah sifat wajar manusia yang sering dilakukan. Jangan pernah meremehkan sebuah kesalahan. Berawal dari sebuah kesalahanlah yang kemudian kita menemukan sebuah kebenaran yang sejati. Dan tidak ada kebenaran tanpa bermula dari sebuah kesalahan. 

Senin, 30 Maret 2015

JERITAN HATIKU


Biarlah seisi dunia tau jeritan hatiku
Biarlah dunia tau segala keresahanku
Biarlah dunia mencemoohkanku
Tak pernah terpikirkan secuilpun
Tak pernah pula punya keinginan sebersitpun
Tapi inilah kenyataan hidup
Hidupku selalu di hantui ketakutan
Masa depanku terkadang ku pikir tak ada harapan
Kenyataan inilah yang membuatku harus selalu tegar dan bersabar
Sepertinya mereka menganggapku aneh
Ku merasa manusia terasing hidup di dunia ini
Kenyataan inilah mungkin mereka bersikap seperti itu
Jeritan isi hatiku ILLahi lah yang tau segalanya
Hanya air mata yang setia menemaniku
Di setiap desahan napas dan detak jantungku
Ingin rasanya ku genggam dunia
Dengan segala keangkuhan dan kesombonganku
Ku hanya manusia biasa,Ku hanya mahluk yang lemah
Segala keterbatasanku ini ku tetap hidup
Segala kekurangan ini ku tetap tegar
Segala kealpaan ini yang membuatku bertahan
Berjuta hikmah kau tunjukan
Berjuta cerminan yang kau perlihatkan
Berjuta cinta dan kasih kau berikan
Ku berserah diri padamu Ya RABB
Ku Mohon ampunanmu ,Segalanya ku pasrahkan padamu
Mungkinkah engkau punya kehendak lain terhadapku

Rabu, 18 Maret 2015

MATERI PENELITIAN dalam KELAS FILSAFAT AGAMA

Hari ini (18 Maret 205) merupakan pertemuan kesekian kalinya dengan Pak Na'im yaitu salah satu dosen favorit saya sejak semester 1. Beliau saat ini mengajar mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif. Dan saya sangat senang diajar oleh beliau karena dalam penyamoaian materi begitu mudah dipahami dan membuat mahasiswa menjadi semangat untuk melakukan penelitian.
Seperti yang telah dipaparkan oleh teman saya Fata dan Gedong serta satu mahasiswi yang ditunjuk oleh pak Na'im untuk memaparkan bahwa kegiatan penelitian itu tidak hanya dilakukan di Laboratorium saja. Dan peneliti juga bukan hanya seorang ahli, profesor, atau doktor. Melainkan saat ini kegiatan penelitian dapat dilakukan oleh semua orang, baik itu dari siswa, mahasiswa, bahkan sampai seorang sarjana yang bergelar profesor mulai menekuni kegiatan penelitian. Dengan melakukan penelitian, seseorang akan dapat mengembangkan tingkat intelektualitas yang ia miliki secara ilmiah.
Saya pribadi mulai tertarik dengan kegiatan penelitian ini. Walaupun saya masih kurang cakap dalam hal tulis menulis, namun saya juga merasa tertantang untuk melakukan ini. Pengalaman saat di semester 3 kemarin saya dan teman-teman mendapat tugas untuk membuat Desaign Research itu ternyata masih mengalami kesulitan dan memerlukan banyak waktu. Jadi bisa dikatakan masih kurang berhasil. Dan saat ini mulai tertantang kembali.
Kembali kepada materi penelitian. Dalam penelitian itu banyak sekali jenis-jenis cara yang ditawarkan untuk dilakukan. Mulai dari yang sifatnya 'pasif' yaitu penelitian yang hanya meneliti objeknya dari satu sudut pandang sampai yang sifatnya 'aktif' yaitu penelitian yang menuntut peneliti untuk melakukan tindakan atau perubahan. 
Selain itu, bapak Nai'm juga menjelaskan bahwa ada 3 cara penelitian yaitu, 1) Penelitian Deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan dengan menyeidiki keadaan atau kondisi suatu hal yang kemudian hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan. Penelitian Deskriptif ini juga dibagi menjadi 5 jenis, seperti dijelaskan dalam bukunya ibu Suharsimi Arikunto, yaitu a) Penelitian Deskriptif Murni atau survei, b) Penelitian Korelasi, c) Penelitian Komparasi, d) Penelitian Penulusuran dan e) ePenelitian Evaluasi.   Selanjutnya, 2) Pnelitian tindakan, adalah penelitian yang dilakukan dengan melibatkan semua unsur, tidak hanya objek saja namun sampai pada seorang peneliti itu harus melakukan tindakan atau melakukan perubahan terhadap sesuatu yang diteliti itu. 3) Penelitian Eksperimen, adalah penelitian yang dilakukan dengan melakukan percobaan-percobaan yang kemudian hasil dari percobaan tersebut akan membauhkan sesuatu yang baru.
Itulah beberapa point yang saya dapat dalam perkuliahan hari ini. Semoga dipertemuan yang akan datang saya berani untuk mengajukan diri untuk melakukan presentasi hasil resume yang telah saya buat. Metode yang sederhana, namun sangat bermanfaat dan bermutu bagi Mahasiswa. ^_^,